web 2.0

Senin, 09 Maret 2009

Stop Salahkan Pilihan Anak

Keberhasilan proses pembelajaran inovatif (PI) tidak hanya ditentukan oleh guru. Keterlibatan orang tua dalam proses pembelajaran juga sangat berpengaruh. Karena itu, Prof Dr H Muslimin Ibrahim MPd menekankan perlunya orang tua memberi anak keleluasaan berkreasi ketika belajar sesuatu. "Orang tua perlu menciptakan suasana keluarga yang demokratis," ujarnya.

Demi terwujudnya suasana tersebut, orang tua wajib memahami keinginan anak. "Jangan hanya menuntut anak berbuat sesuatu atau menjadi sesuatu. Lebih baik tanyakan apa yang diinginkan anak. Lalu, dukung dan arahkan agar keinginan tersebut tercapai," kata Ibrahim.

Ibrahim lantas memisalkan seorang anak ingin menjadi ekonom andal. Orang tua, kata Ibrahim, seyogyanya mendukung dengan membelikan buku-buku yang berkaitan dengan ilmu ekonomi. Orang tua juga bisa mengarahkan anak agar memilih perguruan dengan kredibilitas tinggi di bidang ekonomi.

"Memarahi anak dan selalu menyalahkan pilihan mereka tak menyelesaikan masalah," ujar guru besar pendidikan biologi Universitas Negeri Surabaya (Unesa) tersebut.

Sikap seperti itu, lanjut Ibrahim, justru mematikan rasa percaya diri anak. Akibatnya, kreativitas mereka tidak tumbuh. Para tunas bangsa itu pun jadi merasa terkekang dan tidak bisa mengembangkan kemampuan. Padahal, untuk mewujudkan pembelajaran inovatif, diperlukan kerja sama berbagai pihak. "Pertemuan tiga jalur, yakni sekolah, orang tua, dan guru, perlu dilakukan," tuturnya.(may/soe)

Sumber: Jawa Pos, Kamis, 15 Januari 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar